Cobaan hidup bukanlah hal yang mustahil terjadi pada siapa pun, tapi semua cobaan tersebut akan dapat kita lalui asal kita punya kemauan untuk melawanya dengan penuh rasa percaya diri dan berfirasat baik kepada Allah, hal ini diyakini oleh Elit Hidayat, pria kelahiran Way Awi, desa Marga Punduh, Pesawaran, 25 April 1993. “Pernah pada bulan September dua tahun yang lalu saya terkena musibah kecelakaan motor pada saat saya dalam perjalanan pulang dari bekerja, yang mengakibatkan saya harus cukup lama beristirahat, 2 bulan lamanya saya tidak bisa melakukan aktifitas saya sebagai mana mestinya pada siang hari saya kuliah dan malam hari saya bekerja, tapi saya tidak frustasi sama sekali, menurut saya ujian seperti ini adalah sebuah alasan yang Tuhan berikan kepada saya untuk menambah level kekuatan, “ ujar anak ketiga dari empat bersaudara buah hati dari pasangan Widi Harto dan Subariyah ini.
Setelah ia sembuh ia harus mengejar ketinggalan pelajaran di perkuliahan selama 2 bulan vakum. Berkat usaha keras dan niat berjuang yang tulus ia bisa mencapai target untuk bisa menyamai rekan–rekan seangkatannya yang sudah 2 bulan lebih dulu mengikuti perkuliahan secara normal.
Menyelesaikan pendidikan dasar di MI Nurul Iman Pematang Awi, Marga Punduh tahun 2006, lalu melanjutkan ke MTs. Muhammadiyah Batuliman Indah, Candipuro, Lampung Selatan 2009, setelah itu melanjutkan ke di SMAN 1 Punduh Pidada, Pesawaran, Lampung, 2011.
Setelah itu melanjutkan ke prodi Manajemen STIE Mitra Lampung sampai dengan sekarang, dan alhamdulillah gelar sarjana sudah menunggunya di depan matanya. Karena pada awal Oktober nanti ia termasuk salah satu wisudawan dari kampus miliknya Andi Surya tersebut.
Selama menempuh jenjang pendidikan juga aktif bergerak dalam bidang organisasi baik yang bersifat akademik maupun nonakademik. Pada tahun 2009 sd 2011 ia aktif sebagai anggota pengurus Rohi sdan organisasi eskul olahraga di SMAN 1 Punduh Pidada.
Di kampusnya, sejak awal kuliah ia mulai mengikuti kaderisasi sebagai anggota Himanomi di Umitra Lampung, dan dalam waktu yang bersamaan juga saya menjabat sebagai Menteri Sosial Politik BEM Umitra Lampung periode kabinet berkarya 2011–2012, tahun berikutnya, ia menjabat sebagai Ketua Divisi nonakademik Himanomi Umitra Lampung, dan tahun selanjutnya ia terpilih sebagai Ketua Umum Himanomi. Ia juga tergabung kedalam organisasi Ikatan Mahasiswa Manajemen Indonesia dan Aliansi BEM Perguruan Tinggi Swasta Se Lampung.
“Gelar sarjana bukanlah hal yang sulit untuk di dapatkan melalui proses perkuliahan yang normal, asalkan kita mau untuk berjuang, bersabar, dan terus menanamkan itikad baik,”ujar sosok yang sekarang tinggal di desa Kampung Baru, kecamatan Marga Punduh, Pesawaran.
.
“Selama saya kuliah saya juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan kehidupan saya dan biaya perkuliahan saya. Pada awal masuk perkuliahan saya pernah mencoba untuk berjualan minuman hangat di Saburai untuk membangun jiwa kemandirian saya meskipun usaha itu tidak bertahan lama, setelah saya menutup usaha saya tersebut saya bersyukur bisa diterima bekerja di Hotel Novotel Lampung dengan waktu kerja malam hari, “ beber Elit.
“Jadi pada siang hari saya jalankan tugas saya sebagai mahasiswa dan pada malam hari hingga dini harinya saya bekerja sebagai karyawan di hotel tersebut demi mencukupi semua kebutuhan hidup dan biaya perkuliahan, dan alhamdulillah dengan bantuan beasiswa dari yayasan sejak awal di mana saya menempuh perkuliahan S1 ini dapat membantu meringankan beban saya untuk biaya perkuliahan,” tuturnya mengisahkan.
“Seorang pejuang yang akan menang bukanlah ia yang memfokuskan perhatianya pada masalah yang ia hadapi, akan tetapi pada kesempatan untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapinya,” ujarnya berfilosofi.
Baginya tidak ada alasan yang pantas untuk generasi penerus bangsa merasa diberatkan dengan jenjang pendidikan. Biaya bisa dicari, apalagi di kampus juga menyediakan program beasiswa dengan persyaratan yang tidak sama sekali menyulitkan bagi para calon mahasiswa.