Mikrotik Academy & Oracle Academy : bekal atau modal yang berorientasikan keahlian
Oleh Wadir I AMIK Mitra Lampung M.Budi Hartanto, M.Kom
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran di Provinsi Lampung mengalami kenaikan dari 4,54 prosen pada Februari 2016 menjadi sebesar 4,62 prosen pada Agustus 2016. Tentu diharapkan kondisi ini tidak terus terjadi di masa mendatang. "Data penduduk yang bekerja pada Agustus 2016 sebanyak 3,931 juta orang," kata Kepala BPS Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum, seperti dilansir Antara Lampung, Rabu (23/11/2016).
Permasalahan atas fenomena di atas, adalah tugas kita bersama sebagai warga Provinsi Lampung, dari cerminan informasi yang ada, AMIK Mitra Lampung mencoba merenovasi capaian dari lulusan-lulusan yang akan di terjunkan di kehidupan bermasyarakat.
Salah satunya dengan bekerjasama dengan Mikrotik Academy & Oracle Academy, agar dapat di jadikan bekal atau modal yang berorientasikan keahlian. Mikrotik Academy membentuk trainner-trainner atau instruktur yang siap dalam menjadikan lulusan-lulusan AMIK Mitra Lampung yang mampu sebagai administrator dalam jaringan baik perangkat keras maupun perangkat lunak, dengan bersertifikat MTCNA (MikroTik Certified Network Associate) serta bukan hanya itu, Oracle Academy memberikan kepercayaan kepada AMIK Mitra Lampung untuk dapat mencetak lulusan-lulusannya menjadi seseorang yang mampu dapat mengembangkan aplikasi di desktop dan client/server, dengan sertifikat (Oracle Academy Java Fundamental).
Dengan lisensi yang ada pada AMIK Mitra Lampung miliki saat ini, maka tidak menutup kemungkinan, dapat menjadi solusi dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Provinsi Lampung, karena seorang ahli madya, merupakan seseorang yang memiliki kemampuan praktis dari pada teoritis, dengan kata lain, seseorang yang siap dalam dunia teknis atau disebut juga praktisi.
Oleh karena itu peran AMIK Mitra Lampung dapat terealisasi, apabila dukungan, dorongan dan juga yang paling utamanya adalah kepercayaan dari masyarakat terutama Provinsi Lampung, agar menjadikan “Sang Bumi Ruwa Jurai” ini menjadi kebanggaan dari Negara Republik Indonesia.