Septy Herfina Mahasiswi STIKes Mitra Lampung :
Perawat dan Pramuka Menumbuhkan Care Kepada Orang Lain
Aktivis UKM Pramuka Umitra ini bernama, Septy Herfina. Mahasiswi Keperawatan STIKes Mitra Lampung ini, kelahiran Bandar Lampung, 26 September 1996.
Septy yang beralamat di Jalan Yos Sudarso Cendana I Rt/Rw: 1/1 No.18, Bumi Waras, Bandar Lampung, ini bercita- cita ingin menjadi seorang perawat profesional dan banyak di care sama orang lain.
Hobi scouting, travelling, baca novel, nyanyi, warna kesukaan tosca, biru laut, merah marun. Gadis ini memiliki beberapa kesukaan, diantaranya hewan kesukaan kelinci, hamster.
Untuk makanan favorit, ia pilih, mie ayam, nasi goreng dengan minuman favorit es teh dan air putih.
Alumni dari TK Al-Irsyad Al Islamiyah, Teluk Betung , SDN 2 Tanjung Ratu, Katibung, SMPN 1 Katibung, dan SMAN 1 Katibung, Lampung Selatan ini, memang sejak di sekolah menengah aktif di dunia kepramukaan. Tak mengherankan dikampusnya ia didampuk sebagai ketua UKM Pramuka Racana Putri.
Gadis murah senyum ini pun pernah diutus kampusnya mengikuti Kemah Bakti Racana Nasional VI di Universitas Mulawarman Samarinda, Kalimantan Timur. Kemah Bakti Racana Nasional (Kembaranas) VI itu sebagai ajang peserta mengenal lebih dekat dan bersosialisasi dengan utusan dari seluruh Indonesia.
Pelaksanaan Kembaranas VI berlangsung selama sepekan (20--26/10) di Universitas Mulawarman (Unmul), dan diikuti ratusan delegasi Pramuka perguruan tinggi dari penjuru Tanah Air.
Kembaranas adalah kegiatan Pramuka tingkat universitas yang digelar setiap dua tahun sekali, dan dimulai sejak 2005, edisi keenam berlangsung di Kaltim dengan Unmul sebagai tuan rumah.
Waktu itu, Perguruan Tinggi Mitra Lampung (PTML) mengutus dua orang peserta dari UKM Pramuka PTML, yaitu Adi Firnando dan Septy Herfina.
Menurut Septy , pelaksanaan kegiatan lebih condong kepada aspek bakti sosial kepada masyarakat.
Rangkaian kegiatan terbagi dalam dua sesi, yakni fisik dan nonfisik.
Dia menjelaskan, yang dimaksud fisik adalah membangun gapura, penanaman pohon, dan penghijauan, serta membuat tugu. Selanjutnya, kegiatan nonfisik salah satunya seminar, donor daerah, sunatan massal, hingga pentas seni yang mempertunjukan budaya khas Kaltim.
Kegiatan tersebut berpotensi menghasilkan karya konkret dari para peserta, karena yang melaksanakan adalah kalangan intelektual dari seluruh Indonesia, kata Septy lagi.
Menurutnya, kegiatan tersebut sebagai wadah pembentukan karakter berkebangsaan, berhubungan dengan kedisiplinan, dengan Pramuka adalah salah satu wadahnya.