BANDAR LAMPUNG—Capaian pembelajaran minimal, dan capaian pembelajaran lulusan menjadi salah satu bahasan dalam Lokakarya pengembanagan Kurikulum di Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Mitra Lampung, Kamis (7/5/2015), di ruang Rektorat Umitra.

Lokakarya selain dihadiri unsur pimpinan STIKES Umitra, juga dihadiri sejumlah pimpinan dinas kesehatan di kabupaten kota se Lampung, dan direktur rumah sakit di Bandarlampung, stake holder, dosen, alumni, dan mahasiswa.

Wakil Ketua III Umitra Affan Zaldi Erya mengatakan Stikes Mitra Lampung sebelumnya telah mengangkat Tim Pengembangan Kurikulum Program Studi Kesehatan Masyarakat (PSKM). Pembentukan ini mengacu pada penerapan kurikulum perguruan tinggi (KPT) berbasis kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) di perguruan tinggi.

Menurutnya, setelah lokakarya di PSKM akan dilanjutkan dengan lokakarya di program studi yang lainnya. ”Untuk Keperawatan dan pascasarjana Kesehatan Masyarakat, dan program profesi Ners masih tahap sinkronisasi dan telaah,” ujar Aldi, yang juga merupakan Humas Umitra ini. Diperkirakan lokakarya ketiga prodi ini akan berlangsung 17/8/2015.

Zamahsjahri Sahli, Ketua STIKES MItra Lampung, pada pembukaan acara dalam pengarahannya menyampaikansesuai aturan setiap empat tahun sekali perlu dilakukan peninjauan tentang perubahan kurikulum.”Terakhir perubahan yang dilakukan tahun 2014,” ujar mantan Kepala Dinas Kesehatan Lampung ini.

Untuk mahasiswa kesmas sendiri pada tahun 2014 akan dilakukan uji kompetensi. 8 unsur uji kompetensi, dua diantaranya kemampuan mengkaji dan menganalisis situasi kesehatan masyarakat. Lalu, kemampuan mengembangkan perencanaan program dan kebijakan.