Salah satu cara untuk mengembangkan mutu pembelajaran klinik adalah dengan menerapkan metode preseptorship dan mentorship yang baik. Pengalaman praktek yang maksimal selama di lapangan praktek akan dapat mengintegrasikan semua pengetahuan, keterampilan dan sikap mahasiswa yang akan menjadi bekal bagi mahasiswa setelah selesai dari institusi pendidikan.
Pelatihan Preseptorship bagi pembimbing klinik di STIKes Mitra Lampung bekerjasama dengan Lembaga Madaniah Health Training Center (HTC) diadakan Rabu-Jumat, 10-12/2/2016, bertempat di Hotel Emersia Bandar Lampung.Acara ini dihadiri dihadiri oleh Ketua STIKes Mitra Lampung, Kaprodi Keperawatan, dan Kaprodi Ners STIKes Mitra Lampung, dan diikuti sebanyak 40 peserta. Dimana 25 dari preseptor akademik (STIKes Mitra Lampung), 15 dari preseptor klinik dengan rincian 3 dari RSUD Abdul Moeloek, RSD Jiwa Provinsi Lampung, RSUD A. Dadi TJokrodipo, RS Imanuel, RS DKT, Puskesmas Panjang dan Puskesmas Kemiling, masing-masing mendelegasikan dua peserta. Adapun nara sumber: Dr Irma Nursanti, M.Kep, Sp. Mat., dan Iin Inayah, M.Kep.
“Pelatihan preseptoship atau mentorship ini merupakan proses pembelajaran dimana preseptor mampu membuat preseptee (mente) yang tadinya tergantung menjadi mandiri melalui kegiatan belajar,” ujar Ns Budi Antoro, M.Kep., Ketua Pelaksana. Menurut Budi, preseptee akan mengalami sendiri dan menemui sendiri kemampuannya, akan memiliki self confidence, self esteem dan self awareness. Critical thingking preseptee akan meningkat, sehingga mampu dan mandiri dalam menyelesaikan masalah.
Preseptorsip adalah suatu metode pengajaran dimana seorang praktisi yang memiliki pengalaman di bidangnya yang mampu memberikan dukungan kepada mahasiswa dalam memahami perannya dan hubungan kesejawatan. Preseptorsip bersifat formal, disampaikan secara perseorangan dan individu dalam waktu yang sudah ditentukan sebelumnya antara perawat yang berpengalaman (preseptor) dengan perawat baru (preseptee) yang didesain untuk membantu perawat baru untuk menyesuaikan diri dengan baik dan menjalankan tugas yang baru sebagai seorang perawat atau bidan.
Mentorsip adalah suatu metode dimana seorang pembimbing klinik yang lebih terampil atau berpengalaman membimbing 1 orang mahasiswa semester akhir atau karyawan baru dalam mengintegrasikan semua ilmu, sikap dan keterampilan kebidanan/keperawatan termasuk memahami peran bidan/perawat secara komprehensif. Pembimbing klinik yang berpengalaman disebut mentor, sementara individu yang dibimbing adalah mentee.
Mentorsip bertujuan agar individu yang memiliki pengalaman lebih sedikit (mentee) dapat menambahkan atau mengembangkan kompetensinya yang sudah dimilikinya. Seorang mentor harus mempunyai pengetahuan yang cukup banyak untuk memberikan saran agar memastikan mentee mendapatkan kemajuan maksimum. Namun seringkali kita melihat keadaan yang berbeda dimana seorang pembimbing klinik tidak maksimal dalam menunjukkan kemampuannya membimbing peserta didik, baik dikarenakan beban kerja fungsional yang banyak dalam pelayanan kepada pasien, komunikasi yang tidak jelas dengan institusi pendidikan, atau bahkan kurangnya kepercayaan diri dari pembimbing klinik tersebut. Hal ini yang mendorong pentingnya pembahasan tentang metode preseptorsip dan mentorsip di klinik agar proses bimbingan di lapangan dapat maksimal dan peserta didik dapat mencapai target pembelajaran serta kompetensi yang diharapkan.