Pada awalnya peringatan Hari Ibu adalah untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Misi itulah yang tercermin menjadi semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama. Kalau kita melihat sejarah betapa heroiknya kaum perempuan (kaum Ibu) pada saat itu dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, apakah sepadan dengan peringatan Hari Ibu saat ini yang hanya ditunjukkan dengan peran perempuan dalam ranah domestik. Misalnya dalam sebuah keluarga pada tanggal tersebut seorang ayah dan anak-anaknya berganti melakukan tindakan domestik seperti masak, mencuci, belanja, bersih-bersih, dan kemudian memberikan hadiah-hadiah untuk sang ibu.
Peringatan Hari Ibu di Indonesia saat ini lebih kepada ungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji keibuan para ibu. Berbagai kegiatan pada peringatan itu merupakan kado istimewa, penyuntingan bunga, pesta kejutan bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari . Namun ditangan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Addura Umitra, Hari Ibu (22/12) diperingati dengan melakukan kegiatan edukasi. Siraman rohani dengan mengambil tema “Menuju Muslimah Yang Ikhlas”, dilakukan dengan menghadirkan pemateri dari luar kampus.
Civitas akademika baik dosen, termasuk di dalamnya unsur pimpinan kampus, dan mahasiswa (yang didominasi kaum akhwat) hadir mendengarkan tausiyah yang dilakukan di Masjid kampus tersebut.
LDK Addura adalah salah satu unit kegiatan kemahasiswaan di Umitra yang berkecimpung di bidang kerohanian agama islam. Sepanjang kiprahnya banyak kegiatan keagamaan yang sudah mereka lakukan di kampus, termasuk dalam melakukan kegiatan Bimbingan Baca Al-Quran (BBQ) kepada mahasiswa muslim di Umitra.
Periode kepengurusan saat ini LDK Addura diemban oleh Yulian Andika Pratama, mahasiswa semester v dari progam studi manajemen. Kepengurusannya berasal dari para mahasiswa dengan sejumlah institusi yang ada di Umitra.