Tidak banyak anak muda yang mencintai budayanya sendiri. Terlebih di tengah derasnya arus modernisasi. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Rifki Aditya Sendikiawan. Buktinya, untuk melestarikan budaya, mahasiswa STIKes Umitra ini membuat kamus elektronik bahasa Lampung.

Mahasiswa program studi  keperawatan itu telah menciptakan kamus elektronik bahasa Lampung. Saat membuatnya, ia dibantu dua rekannya yang tergabung dalam komunitas Android Lampung Community, yaitu Agus Kurniawan dan Eko Azza. Pembuatan kamus elektronik bahasa Lampung tersebut berawal dari hobinya di komunitas. ’’Komunitas kami memang suka Android OS. Setiap malam Minggu, member komunitas mengadakan ’kopi darat’ (pertemuan). Nah, di situlah saya menggali ilmu tentang Android,” jelas Rifki yang juga merupakan atlet basket di  Umitra.

 Buah hati pasangan Supriyadi dan Hadijah itu tertarik membuat kamus elektronik bahasa Lampung,  karena ia mengaku mencintai Provinsi Lampung. ’’Kita tinggal di Lampung, tetapi kok nggak bisa bahasa Lampung. Kan aneh. Makanya, saya bersama dua rekan saya berupaya membuat kamus elektronik bahasa Lampung yang bisa diakses melalui Android,” papar Rifki yang juga mantan aktivis BEM dan Himakes ini. Menurut dia, bahasa Lampung adalah sebuah identitas dan penggunaannya bentuk mencintai budaya. ’’Makanya, saya tidak menjual program ini. Saya hanya ingin melestarikan bahasa Lampung. Yang ingin meng-install silakan temui saya, gratis, tidak bayar.Tetapi, programnya baru sampai huruf M, belum bisa sampai Z,” katanya. Dia mengaku kesulitan dalam membuat kamus bahasa Lampung lantaran susah memasukkan kosakata ke dalam database-nya. ’’Tetapi, saya dibantu dua rekan saya akan berupaya merampungkan pembuatan kamus tersebut,” janji dia