BANDAR LAMPUNG – “Saat sudah melangkah sangat jauh,dan diberhentikan di tengah perjalanan lalu terjatuh, distu kadang saya merasakan kegagalan,dan saya harus berjuang keras untuk melakukan perjalanan dari tahap awal, sedangkan untuk bangkit dan memulai perjalan itu lagi sangat-sangat sulit untuk dilakukan,” tulis gadis bernama Dina Maryana di akun Facebooknya beberapa waktu lalu. Begitulah gadis yang memiliki nama dengan nama mantan penyanyi cilik era 80-an ini menyikapi ketakberdayaan dalam guratan takdir.
Si bungsu dari 3 bersaudara yang dilahirkan, 9 Maret 1993, tak begitu jelas apa yang tengahmenjadi kegalauannya. Mungkinkah tentang asmara? Atau ada hal lain. Namun ada gurat sinergi positif dari pemilik motto hidup adalah perjuangan ini.
Putri kesayangan Sanwani dan Isroh yang memiliki hobi membaca novel dan cerpen pernahbekerja sebagai SPG Ramayana Superstore & Chandra Bandar Lampung dan kasir Resto Pecel Lele Hi Fuad Pahoman. Baginya dengan bekerja ia menarapkan ilmu yang ada dari bangku kuliahnya.” Diluar entrepreneurship aku belajar untuk mandiri juga,” ujar mahasiswi prodi akuntansi semester tujuh STIE Mitra Lampung yang terdaftar di Umitra tahun 2012 melalui jalur bea siswa Andi Surya.
“Saat yang paling menyenangkan saat suasana libur akademik, karena aku bisa pulang ke Kota Agung,” ujar alumni MAN 1 Tanggamus yang tinggal di Negara Batin, Kecamatan Kota Agung Barat, Tanggamus. Sayang sekali saat ini niat pulang kampung Nia mesti terhalang, karena dia sedang menjalani Praktek Kerja Lapangan di salah satu instansi pemerintah di Bandar Lampung.