MAHASISWA KEPERAWATAN MEMBUAT PENELITIAN : FAKTOR YG BERHUBUNGAN DNG SIKLUS MENSTRUASI REMAJA PUTRI

Posted by : Admin  Rabu, 09 Agustus 2017  View:5078

MAHASISWA KEPERAWATAN MEMBUAT PENELITIAN : FAKTOR YG BERHUBUNGAN DNG SIKLUS MENSTRUASI REMAJA PUTRI

Siklus Menstruasi merupakan waktu sejak hari pertama menstruasi sampai datangnya menstruasi periode selanjutnya. Sedangkan gangguan siklus menstruasi dimana proses menstruasi mulai tidak teratur yang tidak sesuai dengan jadwal menstruasi yang seharusnya terjadi selama 2-7 hari dengan lama Siklus menstruasi normalnya 22-35 hari.

Prevalensi angka kejadiakn gangguan siklus menstruasi pada remaja Data Riset Kesehatan Dasar  dalam satu tahun terakhir 13,7% mengalami masalah siklus haid yang tidak teratur, sedangkan siklus haid dalam satu tahun terakhir di provinsi Lampung pada remaja melaporkan, 8,4% belum haid dan 8,8% haid tidak teratur.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi gangguan siklus menstruasi antara lain yaitu, kejadian desminorhea, aktifitas fisik, berat badan, dan stres. Tujuan penelitian dari mahasiswa keperawatan STIKes Umitra, Adi Firnando ini,untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan siklus menstruasi pada remaja putri di SMA Negeri 7 Bandar Lampung Tahun 2017.

 Penelitian dari mantan ketua Himakes dan UKM Pramuka Umitra ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik serta dengan pendekatan cross sectional, dilakukan pada bulan Mei-Juni 2017 pada 148 responden yang terdiri dari siswi kelas XI IPA dan IPS di SMA Negeri 7 Bandar Lampung tahun 2017, dengan menggunakan data primer, dimana pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Analisa yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel dependen dan independen menggunakan uji chi-square(X2).

Hasil penelitian didapatkan ada hubungan yang signifikan antara kejadian desminorhea dengan gangguan siklus menstruasi (p-value = 0,011), aktifitas fisik (p-value = 0,021), stres (p-value = 0,050) dengan gangguan siklus menstruasi pada siswi SMA Negeri 7 Bandar Lampung, sedang pada variabel berat badan (IMT) tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan gangguan siklus menstruasi (p-value = 0,778).

“Saran bagi sekolah dapat lebih memberikan penyuluhan kesehatan melalui UKS tentang cara meningkatkan kesehatan reproduksi pada remaja terutama mengenai gangguan siklus menstruasi dalam pencegahannya,” ungkap Adi yang merupakan mahasiswa berprestasi Umitra tahun 2016.