Capaian pembelajaran, aplikasi dari mata kuliah, serta masukan tentang mata kuliah yang akan diterapkan menjadi masukan dalam Lokakarya Pemantapan Kurikulum di Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi(STIE ) Mitra Lampung, Kamis (13/8/2015), di ruang Rektorat Umitra.
Lokakarya selain dihadiri unsur pimpinan, , stake holder, dosen, alumni, dan mahasiswa.
Wakil Ketua III STIE Mitra Lampung, Ir. Affan Zaldi Erya mengatakan STIE Mitra Lampung sebelumnya telah mengangkat Tim Pengembangan Kurikulum Program Studi Manajemen (PSM) .Pembentukan ini mengacu pada penerapan kurikulum perguruan tinggi (KPT) berbasis kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) di perguruan tinggi. Dan sebagai ketua tim ditunjuk Yulistina,SE., MM., yang juga merupakan Waket I STIE Mitra Lampung. Dihadapan peserta lokakarya ketua tim, memaparkan hasil review dan revisi KPT berbasis KKNI.
“KKNI, adalah kerangka penjenjangan capaian pembelajaran (learning outcomes) yang dapat menyetarakan, luaran bidang pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor,” ujar Aldi . Sementara itu Yulistina memaparkan, jenjang kualifikasi adalah tingkatan capaian pembelajaran yang disepakati secara nasional, disusun berdasarkan ukuran pencapaian proses pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja
Menurutnya, setelah lokakarya di PSM akan dilanjutkan dengan lokakarya di program studi yang lainnya, yaitu prodi akuntansi
Yulistina , pada pembukaan acara mewakili ketua instusi menyampaikan dalam pengarahannya menyampaikan sesuai dengan aturan setiap empat tahun sekali perlu dilakukan peninjauan tentang perubahan kurikulum. ”Terakhir perubahan yang dilakukan tahun 2011,” ujar Tina.
Pada lokakarya ini beberapa orang stakeholder, dosen, alumni dan mahasiswa ikut memberikan sumbang pemikiran dalam diskusi dan rencana tindak lanjut. Diantaranya Dr. Hazairin Habe, menyampaikan masukan dengan nama beberapa mata kuliah yang harus disesuaikan dengan nama yang lazim digunakan terkini.
Dua orang mahasiswa, Sayidi, dan Yulian Andika Pratama, mengusulkan mata kuliah yang banyak membutuhkan aplikasi di lapangan dan menonjolkan keunggulan prodi. Sementara itu Tarno dan seorang rekannya dari manajemen Alfa Mart di Bandarlampung, yang memposisikan diri sebagai user, mengungkapkan testimoninya. “Output STIE Mitra Lampung, bisa kami andalkan,” ungkap Tarno yang menangani bagian merchandise di perusahaannnya.
Sementara itu beberapa orang dosen, seperti Andri Eka Yunindra, SE., dan Abikusno Djamalludin, SKM., MKes., mengusulkan adanya pembahasan lebih lanjut di tingkat perguruan tinggi mengenai Kuliah Kerja Nyata (KKN).