Belanja pemerintah pusat lebih efisien, efektif dan fokus. Hal ini diungkapkan oleh Melissa Chandra Puspitasari, staff Ditjen Anggaran Kemnkeu RI, Ballroom Umitra, Rabu, (12/4/2017).
Dalam materi Kuliah Umum yang diadakan STIE dan A2M Umitra ini, Melissa mengungkapkan, perlunya peningkatan belanja produktif seperti pembangunan infrastruktur dan konektivitas antarwilayah.
“Meningkatkan efisiensi dan penajaman belanja non-operasional utamanya belanja barang; meningkatkan kualitas dan efektivitas program perlindungan sosial dengan memperbaiki sistem penyaluran dan akurasi data penerima; memperkuat pelaksanaan program prioritas di bidang pendidikan, kesehatan, kedaulatan pangan dan energi, kemaritiman dan kelautan, serta pariwisata dan industri; penyaluran subsidi dan program bantuan sosial non-tunai yang lebih tepat sasaran, antara lain melalui perbaikan basis data yang transparan dan penataan ulang sistem penyaluran subsidi,” ujarnya.
Kuliah Umum ini mengangkat materi: “ APBN yang lebih kredibel dan berkualitas di tengah ketidakpastian”, dibuka oleh Dr. (Can) Maria Septijantini Alie, MM mewakili pimpinan institusi Umitra. Sedikitnya 200 mahasiswa mengikuti acara kuliah umum yang disampaikan dengan interaktif ini.
Pemateri lain Achmad Zunaidi, staff Ditjen Anggaran Kemenkeu RI, menyampaikan tentangpembiayaan investasi dialokasikan untuk investasi kepada BUMN, investasi kepada lembaga/badan lainnya, investasi kepada BLU, serta investasi kepada organisasi/lembaga keuangan internasional/badan usaha internasional
“Investasi kepada BUMN sebagai penugasan untuk dapat melakukan leverage sehingga mampu mendukung percepatan pembangunan. BUMN sebagai agent of development diharapkan dapat berperan aktif mendukung program prioritas nasional (Nawacita),” tutupnya.